Jakarta- Emiten produsen roti dengan merek 'Sari
Roti', PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) hingga akhir tahun ini
menargetkan penjualan tumbuh 20 persen dari realisasi 2015 sebesar Rp
2,17 triliun. Sementara laba bersih dipatok bisa meningkat 10 persen
hingga akhir tahun ini dari laba bersih 2015 sebesar Rp 271 miliar.
"Kontribusi terbesar masih disumbang produk roti tawar," kata Publi
Relation Nippon Indosari Corpindo, Stephen Orlando di sela rapat umum
pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Kamis (19/5).
Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 330 miliar untuk mendukung kinerja perseroan. "Mayoritas dana capex untuk repair dan maintenance pabrik," kata dia.
Belanja modal tersebut kata dia di luar aksi korporasi di Filipina
senilai US$ 6,8 juta yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
"Pendanaan untuk ekspansi itu dilakukan secara bertahap, jadi belum
tentu habis tahun ini," kata dia.
Dia mengatakan, saat ini Sari Roti memiliki 10 pabrik yang berlokasi
di Cikarang, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembangh, Makassar, Cikande
dan Purwakarta. Adapun total produksi perseroan sebanyak 4,2 juta potong
roti per hari dengan utilisasi 50-60 persen per kuartal I.
Sementara pemegang saham perseroan juga sepakat membagikan dividen
tunai senilai Rp 53,698 miliar atau 20 persen dari laba bersih tahun
2015 yang tercatat 271 miliar. "Dividen itu setara dengan Rp 10,61 per
saham," kata dia.
Dia mengatakan, selain pembagian dividen, RUPS juga menyetujui
perubahan direksi perseroan dimana Yenni Husodo mengundurkan diri karena
pensiun. Adapun jajaran direksi yang baru adalah Wendy Sui Cheng Yap
(Presdir), Kaneyoshi Morito (direktur), Seiji Kusunoki (direktur),
Indrayana (direktur), dan Chin Yuen Loke (direktur).
0 komentar:
Posting Komentar